sekitarBANDUNGcom - Melintas di kawasan militer berbeda dengan melintas di jalan umum, apalagi tanpa tanda pengenal khusus di area tersebut maka jangan kaget apabila mendapat teguran atau peringatan hingga penindakan, hal tersebut disosialisasikan oleh SATPOM AU Pangkalan Udara Husein Sastranegara kota Bandung beberapa waktu.
Dipimpin oleh KALAKHAR Kapten POM Sofwan, puluhan anggota bejajar untuk memberikan arahan kepada para pengguna kendaraan yang melintas di area militer tersebut agar mentaati aturan yang berlaku.
Menurut Kapten POM Sofwan "Masyarakat diperbolehkan memasuki kawasan Lapangan Udara, hanya saja ada beberapa prosedur yang harus dipenuhi, silahkan saja jika warga masyarakat akan melintas, apalagi calon penumpang yang akan ke bandara, hanya saja demi kenyamanan dan keamanan bersama kita laksanakan dan patuhi peraturan yang ada. Khusus di lanud manapun di seluruh Indonesia aturannya serupa, indentitas warga harus diketahui petugas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, baik itu kecelakaan ataupun tindak kriminal dilingkungan lanud." ujarnya saat ditemui sekitarBANDUNGcom, Kamis (27/10/2022).
Disinggung penggunaan stiker dan menyimpan kartu indentitas di pos pengamanan, Sofwan menegaskan, hal tersebut hanya media agar memudahkan pendataan dan pengawasan oleh petugas POM AU.
Lebih lanjut Kapten Sofwan menerangkan cara untuk mendapatkan stiker lintas wilayah Lanud Husein Sastranegara sudah diatur dengan ketentuan:
1. Menyertakan fotocopy STNK baik roda 2 maupun roda 4 , dan fotocopy KTP bagi masyarakat sipil.
2. Bagi Prajurit dan PNS TNI disyaratkan fotocopy STNK roda 2 maupun roda 4 serta fotocopy Kartu Tanda Anggota ( KTA) dan bisa mendapatkan nya di kantor SATPOM AU Lanud Husein Sastranegara setiap hari kerja, perlu diketahui bahwa stiker tersebut ber hologram khusus.
Selain melakukan sosialisasi stiker 2023 , SATPOM AU juga membagikan helm gratis bagi pengendara roda dua yang kedapatan tidak menggunakan helm, serta juga pembagian helm gratis untuk para petugas kebersihan / penyapu jalan pada saat operasi / sosialisasi tersebut.
Redaktur: Abah Iwan I Lamintang