sekitarBANDUNGcom - Menolak kehamilan dan keberadaan anak-anak, yang dikenal sebagai pandangan childfree, semakin menjadi tren di berbagai negara. Namun, memiliki pemahaman childfree juga memiliki beberapa hal negatif yang harus dipertimbangkan.
Pertama, pandangan childfree dapat mempengaruhi masalah sosial dan demografi. Karena berkurangnya jumlah kelahiran, hal ini dapat memperparah masalah pensiun dan perawatan kesehatan bagi orang tua di masa mendatang. Ini juga dapat menimbulkan masalah dalam hal kelangsungan hidup generasi yang akan datang.
Kedua, pandangan childfree dapat memperburuk masalah ekonomi. Dengan berkurangnya jumlah anak-anak yang lahir, ini dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dan investasi dalam ekonomi. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi buruk bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Ketiga, pandangan childfree dapat memperburuk masalah pribadi dikemudian hari. Dalam usia yang tak lagi muda nantinya, stamina, daya tahan tubuh serta daya ingat takkan lagi seperti dimasa muda. Sehingga, anak akan menjadi tumpuan yang diharapkan dapat membantu sejumlah urusan hidup di dalam keseharian. Tak memiliki keturunan berarti mengikhlaskan nasib untuk hidup dalam kesendirian dimasa tua. Atau opsi terakhirnya, menjadi salah satu penghuni di panti jompo
Walau mengetahui dampaknya, childfree masih saja menjadi satu stigma yang sebagian masyarakat dunia anut. Terlebih jika berkaca kepada negara-negara maju yang memiliki frekuensi jam kerja atau produktifitas tinggi, childfree adalah pilihan yang menurut mereka tepat. Alasan mereka hanya satu : "Tidak Mau Dibuat Ribet"
Penulis : Ibadi Rahman