sekitarBANDUNGcom - Sosok yang viral beberapa waktu lalu di media sosial saat seorang anak bercelana panjang merah sambil membawa karung dan membawa kotak tempat dagangannya. Dia tampak malu-malu memasukkan uang ke kotak amal di depan Mesjid Daarut Tauhiid, Gegerkalong Bandung. Sosok itu adalah Muhammad Rizki (14) putra bungsu dari 6 bersaudara dari pasangan Maman Hermawan dan Suhadah.
Rizki siswa kelas 5 SD di SDN Sukaraja 157 kota Bandung tersebut dengan malu malu menerima kehadiran redaksi sekitarBANDUNGcom di tempat tinggalnya, Rizki yang pemalu mengatakan "Bahwa saya mempunyai niat membantu sesama, saya sisihkan dari kelebihan kembalian yang diberi oleh orang yang membeli basreng (Baso Goreng), setiap saya habis sholat selalu saya sisihkan untuk mengisi kencleng (kotak amal) atau saya memberikan kepada kaum Dhuafa serta ke rumah Yatim yang saya lewati saat berjualan" ujar Rizki.
Rizki saat ditanya mempunyai cita-cita tulus sebagai abdi negara yaitu menjadi menjadi tentara dan ingin masuk pasantren, tapi apa daya keadaan ekonomi keluarganya masih dalam kondisi kekurangan. Sejak kecil Rizki mendapatkan didikan dari ayah dan ibunya agar rajin bersedekah kepada sesama.
Rizki bercerita pernah bertanya kepada orang tuanya "Kenapa bapak dan mamah memberi uang kepada mereka (kaum Dhuafa) sedangkan kita juga hidup kekurangan?"
menurut orang tuanya, walaupun kita kekurangan kita bantu mereka nak "hal tersebut diatas yang selalu Rizki ingat dan setiap berjualan dari pukul 14.00 hingga pukul 20.00 wib, Rizki tidak lupa selalu untuk berbagi, walaupun jumlah nya relatif.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kakaknya yang bernama Yoga "Adik saya ini selalu menyisihkan uang dari kembalian yang diberi oleh orang untuk dia berikan pada yang membutuhkan, ya saya juga sangat bangga pada adik saya yang bungsu ini" ujar Yoga.
Ketika ditanya mengapa waktu ada yang membuat video Rizki malah lari, Rizki menjelaskan dirinya tidak menyadari ada yang memperhatikan dan itu membuatnya malu.
"Saya malu dan kalau bisa jangan ada orang yang tahu kalau kita berbuat baik, tetapi hanya ALLAH Yang Maha Tahu". ujar Rizki.
Sepulang sekolah pukul 12 siang Rizki istirahat sebentar, lalu membantu ibunya menyiapkan barang dagangannya, dan dia berjalan kaki dari Jalan Cibogo ke arah Daarut Tauhid, atau Ciwaruga, Sarijadi dsk, hingga pukul 20.00 malam Rizki pulang ke rumah. Rizki sangat menikmati berjualan membantu orang tuanya, ketika mau berjualan dia bungkus dagangan milik ibunya dengan karung alasannya karena malu dilihat tetangga.
Semoga kelak kamu jadi seorang Pria tangguh, menginspirasi dan cita-citamu sebagai anggota TNI bisa tercapai.
Editor: Abah Iwan I Lamintang