sekitarBANDUNGcom - Kepala BPH Migas, Erika Retnowati sedang merancang kebijakan baru berkaitan dengan pembelian BBM di SPBU milik pemerintah.
Dalam keterangannya, Erika menjelaskan bahwa sistem IT terintegrasi akan diberlakukan di SPBU-SPBU pemerintah, dan jika aturan sudah berlaku, maka masyarakat tak bisa sembarangan mengisi BBM lagi, dan mereka tidak bisa pindah-pindah SPBU.
Nantinya, pembelian beberapa jenis BBM, salah satunya solar subsidi akan wajib menggunakan aplikasi MyPertamina.
Di sisi lain, SPBU akan memiliki satu buah sistem yang bisa memantau penggunaan BBM harian.
Diharapkan dengan sistem seperti itu, tidak bisa lagi orang bermain-main. Contohnya nanti satu SPBU dengan SPBU lain datanya akan terintegrasi," kata Erika.
"Jika nanti orang membeli BBM dengan QR Code. Tidak bisa lagi orang keliling dari satu SPBU ke SPBU lainnya jika kuota (isi BBMnya) sudah habis," tuturnya lagi.
Sistem terintegrasi yang tercatat pada SPBU ini akan disinkronisasikan dengan data MyPertamina.
Dari situ akan terpantau apakah seseorang sudah memenuhi kuota BBM hariannya atau belum.
Sistem ini diberlakukan salah satunya mengantisipasi oknum nakal yang sering menimbun BBM.
Selain itu, modus lain yang sering dilakukan adalah ketika ada satu kendaraan bolak-balik untuk mengisi BBM di SPBU.
"Jadi sebagian modusnya seperti kalau di SPBU biasanya itu ada yang jadi dengan helikopter," ucapnya.
Artikel ini telah dimuat sebelumnya di Pikiranrakyat.com dengan judul Beli BBM Bakal Makin Ribet, Konsumen Dilarang Pindah-pindah SPBU
Redaktur : Wildan Damang