Cerita nenek Mimin yang sudah 53 tahun menjadi juru parkir di sekitar GOR Saparua lahir dari Bapak orang Makasar dan ibu orang Gunung Halu, mimin bercerita pahit manis kehidupannya.
"Saya asli dari gunung halu, sekitar 69 tahun berada di Bandung sambil menghidupi anak satu-satunya, bapananya kabur, tah nini mah sudah hapal sabudeureun saparua sejak jaman dulu." ujarnya ketika ditemui sedang menjaga deretan motor yang terparkir.
Nenek Mimin bercerita tentang kehidupannya yang serba kekurangan, menurut dia yang terpenting halal, bisa makan dan nyenyak tidur aja sudah cukup.
Untuk saat ini Nenek Mimin menyewa sepetak kamar di daerah jalan Sumbawa. Ketika ditanya apakah suka mendapatkan bantuan dari pemerintah, dirinya menyayangkan karena dirinya belum pernah mendapatkan.
"Nini mah teu acan pernah nampi nanaon, komo ayeuna parkir oge biasana setoran dicandak ku mandor parkir tapi ayeuna mah tos ku 'oknum nu sanes' kumaha atuh kahirupan nini tambih janten emutan ku setoran." lanjut Mimin.
Kehidupan Nini Mimin memang keras, saat ini harus membantu membiayai seorang putra serta 3 cucu untuk kehidupannya.
Menurut para pedagang dan juru parkir Nenek Mimin 'ikon' di seputaran saparua kota Bandung.
Artikel: Abah Iwan