IMM Kota Bandung saat melakukan demontrasi tentang kritik regulasi Pemerintah PPKM |
Sekitarbandung.com – Pascainsiden oknum polisi banting pendemo di Pemkab Tangerang pada Rabu, (13/10/2021). PC IMM Kota Bandung beri respon atas peristiwa tersebut karena dinilai memberikan malapetaka bagi negara yang menjungjung Demokrasi.
Pernyataan sikap tersebut diunggah dalam bentuk tulisan oleh Muhammad Fauzan Irsyad kepada Bidang Media PC IMM Kota Bandung.
"Pada hari itu juga, tanggal 13 Oktober 2021, teman-teman kita yang tergabung pada aksi demonstrasi terlihat sedang di porak-porandakan oleh oknum yang berlandaskan mereka akan melindungi masyarakat" ujar Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik PC IMM Kota Bandung, M Fauzan Irsyad.
Ia menyebut, meski pihak kepolisian telah memulangkan para mahasiswa yang sempat diamankan saat unjuk rasa, dan meminta maaf pasca insiden itu berlangsung, IMM Kota Bandung tetap menilai perbuatan tersebut sangat tidak manusiawi.
"Ini bukan permasalahan siapa yang harus disalahkan, tapi hal tersebut adalah citra bahwa Polisi dengan oknum tertentu sangatlah keji dan beringas" ucap M Fauzan.
"Boleh jadi hal itu akan menjadi sebuah habitus bagi oknum dalam penyuaraan masyarakat. Sebab dalam kajian akademik perspektif sosiologi, ada adigium kolektif behivour. Hingga bilamana semua itu dibiarkan, maka sebuah kebiadaban dan keberingasan seperti yang ditampilkan hewan, boleh jadi akan terus diperlihatkan dan dilakukan oleh oknum polisi, dan korban akhirnya akan terus berjatuhan" sambungnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa dengan tragedi yang terjadi kepada pendemo di Kabupaten Tanggerang tersebut, kondisi orkestra Pemerintah hari ini bisa disebut sedang tidak baik dan cacat.
"Dengan melihat catatan penting tersebut, maka ini bukan akhir dari Mahasiswa. Bukan juga suatu akhir dari perjuangan mahasiswa karena orkestra mereka mulai terbongkar, tetapi ini adalah nyala lilin semua mahasiswa yang ada di Indonesia" ucapnya.
"Untuk itu, demi menjaga nilai mata hukum di Indonesia, kami menuntut keras oknum Polisi tersebut agar di jerat dengan hukuman seberat-beratnya. Tapi jangan seperti yang korpusi, karena hanya di ringankan dan cenderung non-kontroling" tegas M Fauzan Irsyad.